Kata ibu, aku tuh dari kecil kalo
disuruh tidur gampang banget, tinggal diajakin “mbak, ayo tidur.” maka aku akan
tidur. Dan itu kebawa sampek sekarang, sampek di umur yang udah bolak-balik
disuruh buruan nikah, dibilang telat nikah, di-sok-sok-nasehati jangan kelamaan
nunda nikah. Ya kale nikah segampang orang pergi tidur!
Maka, dengan kemampuanku untuk
terlelap tidur luar biasa hebat, aku sama sekali nggak terganggu dengan suara
mesin diesel yang dinyalain semalaman sampek pagi, padahal lokasi kamar
penginapanku bersebelahan pas banget sama sebuah gubuk sederhana tempat mesin
diesel dinyalain, cuma terpisah jarak 2 meter buat jalan. Eh, ini diesel kan? Yang buat nyalain listrik? Yang kalo
diesel mati, listrikpun mati? Hmmm…..
Atau mungkin bukan karena
kemampuanku untuk tertidur itu, melainkan rasa capek yang mendera setelah
seharian full nggak ada diemnya?
“Yan, kamu semaleman nggak digigit
nyamuk?” tanya leli
“nggak tuh.”
“nggak berisik diesel juga?”
“nggak”
Sungguh sangat amazing.