Alpha T. - by Dyan Eka
Powered by Blogger.
  • Home
  • About
  • What’s On
    • EXO’luxion
    • Fiction
    • I am an Engineer
    • I was Here
    • Random Thought
    • Review
  • Hit Me
    • ASKfm
    • Facebook
    • Goodreads
    • Google+
    • Instagram



Kata ibu, aku tuh dari kecil kalo disuruh tidur gampang banget, tinggal diajakin “mbak, ayo tidur.” maka aku akan tidur. Dan itu kebawa sampek sekarang, sampek di umur yang udah bolak-balik disuruh buruan nikah, dibilang telat nikah, di-sok-sok-nasehati jangan kelamaan nunda nikah. Ya kale nikah segampang orang pergi tidur!

Maka, dengan kemampuanku untuk terlelap tidur luar biasa hebat, aku sama sekali nggak terganggu dengan suara mesin diesel yang dinyalain semalaman sampek pagi, padahal lokasi kamar penginapanku bersebelahan pas banget sama sebuah gubuk sederhana tempat mesin diesel dinyalain, cuma terpisah jarak 2 meter buat jalan. Eh, ini diesel kan? Yang buat nyalain listrik? Yang kalo diesel mati, listrikpun mati? Hmmm…..

Atau mungkin bukan karena kemampuanku untuk tertidur itu, melainkan rasa capek yang mendera setelah seharian full nggak ada diemnya?
“Yan, kamu semaleman nggak digigit nyamuk?” tanya leli
“nggak tuh.”
“nggak berisik diesel juga?”
“nggak”
Sungguh sangat amazing.



Kata orang, hidup itu ngikutin arus aja, kayak air. Terima kemanapun arus itu bakal ngebawa bulir-bulir air. Terima kemanapun hidup bakal bawa kita.
Fyi aku nggak setuju dengan ‘kata orang’ ini. Kalau aku hidup cuma pasrah sama arus, tanpa melakukan apapun, aku 100% bakal masuk kategori orang bego. Siapa yang ngejamin nantinya aku bakal bermuara ke laut lepas yang indah? Bisa jadi karena aku cuma pasrah ngikutin arus aja, aku malah nyangkut di gorong-gorong.
As a human, I have to do everything with my best in this life.



Setiap tahun kantor biasanya kasih jatah cuti 5 hari di awal bulan januari. Tahun kemarin seisi kantor serempak libur hampir seminggu, tapi tahun ini nggak soalnya banyak proyekan yang bakal di lelang fisik.
“Mbak, kamu dapet shift libur sampek tanggal 7, tanggal 8 masuk.”
Aku sih seneng-seneng aja.
Awalnya.
Tapi nyatanya, tanggal 5 aku udah disuruh masuk madafakachjdsfjdskf.
“Mbak, jumat kita rapat ya ke pemkot.”
“Pak, saya ini masih off duty.”
“Ayolah mbak. Ini diminta full team, please.”
Akhirnya dengan ngedumel aku ikutan rapat di pemkot.
“Lagian mbak, libur lama-lama tuh nggak enak.” kata salah satu mas-mas kantor. “Liburan lama loh ya mau ngapain. Paling tidur.”
Aku diem aja. Ya itu sih, buat orang-orang yang nggak bisa membuat waktu liburan menjadi seru.
Kalau buat aku, orang yang pas sibuk-sibuknya aja sempet-sempetin nyelip kayak belut buat liburan, apalagi dikasih libur 5 hari, begitu banyak planning yang udah kesusun. Dan yang jelas nggak bakal bosen sampek mikir liburnya kelamaan.

Temen kerjaku itu pasti belum pernah ngerasain lamanya naik kapal buat nyeberang pulau kecil, dan belum sempat kapal menyentuh pasir pantai, pemandangan sekitar udah bikin speechless.
Hampir dua jam di atas kapal rasanya nggak ada apa-apanya setelah aku melihat beningnya air laut, sampek aku bisa lihat terumbu karang di dalamnya. Lautan itu emang sebuah misteri ya, sejengkal sebelumnya warna laut begitu biru, biru pekat, menandakan betapa dalamnya laut. Tapi sejengkal kemudian gradasi warna biru berubah. Itu menurutku so awesome!


 

Waktu itu sekitar pertengah tahun 2017, aku sama beberapa temen kuliah lagi kumpul di salah satu kafe deket SMA komplek. Lalu dateng salah satu teman, dengan tergopoh-gopoh, menghampiri salah satu teman yang lain, meminta kunci kosan.
“Yampun ciii, abis dijemur kayak ikan apa gimana.”
“Darimana sih?”
“Anjir motoran PP kesana?”
Kita ngomentarin teman kita yang tergopoh-gopoh tadi ini. Kulit wajahnya menunjukkan ciri khas orang yang habis terkena paparan langsung matahari di pantai.
Begitu temanku ini pamit pulang duluan, aku berkomentar; “njir tekan pucuk ndunyo de’e” (njir dari ujung dunia dia)
Temanku yang lain ketawa.
Terus aku nambahin; “wes pucuk ndunyo, nyebrang pisan.” (udah di ujung dunia, nyebrang laut juga)
Wkwkwkwk.

Tanggal 31 Desember 2017 dini hari kemarin, aku udah kepikiran judul ini buat ngeblog. Waktu masih di atas kapal buat nyebrang ke pulau. “Gils, aku akhirnya juga pergi ke pucuk ndunyo.” batinku, wkwk.
Kenapa pucuk ndunyo? Simply, bcs it was soooooo faaarrrrrr and not easy to reach.
Kalau semisal aku berangkat seperti temanku waktu itu, motoran, mungkin akan banyak resiko yang terjadi. Apalagi banyak peringatan dari sana-sini kalau begitu banyak orang jahat di sepanjang jalan menuju yang namanya pucuk ndunyo ini. Bahkan peringatan pun datang dari warga lokal. That’s why, it was not easy to reach.
Newer Posts Older Posts Home

The Alpha Post

[not a simple happiness] hazy dream

Instagram

Book I Have Read

I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki
A Feminist Manifesto: Kita Semua Harus menjadi Feminis
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Perempuan: Kumpulan Cerita Pendek
Proyek Maut
Hai, Miiko! 32
Another II
Another I
Absolute Justice
Murder at Shijinso
Memory of Glass
The Travelling Cat Chronicles
Confessions
Buku Harian Pangeran Kegelapan
The Feminist Minds: Two Years of Collected Essays from Magdalene
Love Letters from a Father
Shandya's Sententia
Kim Jiyoung, Born 1982
#Dear Tomorrow: Notes to My Future Self


Dyan Eka's favorite books »

Popular Posts

  • PPL (Pengairan Peduli Lingkungan)
  • Ko Ko Die
  • Kemah Kerja Mahasiswa XXXIV
  • 5N5D; diikuti dosbing
  • [not a simple happiness-fin] feels

Blog Archive

  • ►  2020 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  June (1)
  • ▼  2018 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  April (3)
    • ▼  January (4)
      • [Pucuk Ndunyo - fin] All You Can See
      • [Pucuk Ndunyo] Imperfectly Perfect
      • [Pucuk Ndunyo] 'Woah'
      • [Pucuk Ndunyo] Flying Dutchman
  • ►  2017 (11)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2016 (12)
    • ►  October (1)
    • ►  August (4)
    • ►  June (1)
    • ►  March (5)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (19)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2014 (15)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2013 (5)
    • ►  December (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2012 (12)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  December (2)

Lucky Number

Copyright © 2016 Alpha T. - by Dyan Eka. Created by OddThemes