Aku beranjak dari sampingmu bukan berarti aku ingin melupakanmu. Aku melangkah menjauhimu bukan berarti aku tak ingin berdekatan denganmu lagi. Kamu terlalu indah untuk dibenci.
Tempatku di dekatmu tak sanggup lagi menahan pijakan kakiku, terlalu rapuh. Aku takut sewaktu-waktu aku akan terjatuh terlalu dalam jika aku tetap bertahan disana. Berdiri seolah-olah tempatku berpijak itu kokoh.
Hampir setiap waktu ketika aku di dekatmu, angin berhembus. Bukan semilir angin yang kurasa, tapi angin yang cukup kencang. Seolah-olah angin itu mampu menerbangkanku entah kemana apabila aku tak berpegangan apapun untuk tetap berada disana. Aku ingin berpegangan padamu, tapi kau tak kunjung mengulurkan tanganmu.
Di suatu hari, awan gelap terlihat menggantung, menaungi seluruh kota. Selang beberapa menit, hujan deras pun turun. Dingin perlahan merayap, menyentuh tulang, menusuk. Aku kedinginan. Bajuku tak mampu menahan dingin. Pikiranku lalu melayang, andai saja kau tiba-tiba memakaikan jaketmu padaku.
Ya, andai saja ....
Aku menoleh kearahmu. Rupanya kau tak merasakan dingin, jaket tebal yang membungkus tubuhmu itu terlihat begitu hangat.
Kau selalu berjalan di depanku, dan aku di belakangmu. Kita tak pernah benar-benar berjalan beriringan.
Aku ingin menyusulmu berjalan ke depan, tapi ketika aku berusaha mendekat kau semakin mempercepat langkahmu. Semakin aku berusaha mendekat, hingga kita bisa berjalan beriringan, kau semakin menjauh dengan cepat, bahkan berlari.
Kau berbicara denganku, tanpa melihat kearahku, dan aku terus saja tak bisa melepas pandangan mataku darimu.
Karena itu aku pergi. Aku cukup tahu diri bahwa kau tak menginginkanku berada di sekelilingmu.
Bahwa tempatku bukan di sampingmu. Bahwa tanganmu bukanlah tangan yang cukup kuat untuk ku berpegang. Bahwa bukan dirimu yang mampu mengusir dingin yang memelukku. Bukan pula bayangmu yang seharusnya aku ikuti.
Aku beranjak darimu hanya karena aku tak ingin merasakan dingin yang berkepanjangan, merasakan lelah karena terus mengejarmu yang berlari.
Karena ada sisi lain yang lebih mampu menopangku berpijak, dengan rasa hangat yang menerpa dan bayang yang berjalan di sampingku, bukan di depanku...
Tags:
Random Thought
0 komentar